Minggu, 04 Januari 2015

INSIGHT

Waktu Adalah Kehidupan

Seorang lelaki menonton suatu pertandingan tenis. Ia mendapat duduk yang sangat tak nyaman karena telat membeli tiket pertandingan besar pada hari itu. Begitu pertandingan mulai, dia   melihat satu tempat duduk yang masih kosong, yang lebih baik posisinya. Ia beranjak ke tempat itu dan bertanya kepada seorang lelaki yang duduk di sebelah tempat duduk kosong itu, yang nampaknya juga sendiri,” Tempat ini kosong ?” Lelaki yang duduk sendiri itu menjawab singkat, “Ya, silahkan kalau mau duduk.” “Anda sendiri juga?”, tanya lelaki yang girang karena mendapat tempat duduk nyaman. Si lelaki sendiri menjawab, “Seharusnya saya bersama isteri saya yang meninggal. Ini pertandingan pertama yang tidak kami saksikan bersama setelah bertahun-tahun.” Lelaki pertama merespons, “Ooh, sedih juga ya. Tetapi apa nggak ada saudara atau kerabat lain yang bisa Anda ajak nonton?”. Si lelaki kedua menjawab cepat, sembari matanya tak lekang dari lapangan, “Nggak ada. Semuanya sedang menghadiri pemakaman .”

Kisah unik tersebut adalah kisah kesalahan penempatan prioritas, padahal prioritas adalah salah satu kunci utama keberhasilan mengarungi waktu. Kepandaian memilih prioritas adalah suatu seni, sebagaimana dikatakan oleh William James, seorang filsuf dan psikolog Amerika abad 19, “Seni menjadi bijaksana adalah seni mengetahui apa-apa yang harus diabaikan.” Tak terhingga contoh-contoh dalam keseharian kita, betapa junk mail, junk sms dan pelbagai keriuhan dalam social media siap mengganggu kita. Beragam permintaan chatting  dan ajakan untuk berkomunikasi ataupun godaan untuk memperhatikan sesuatu topik, bisa membuat kita terhanyut melakukan hal-hal yang sama sekali tak genting dan tak penting.

Banyak pihak di dunia ini yang dalam bahasa gaul disebut sebagai orang-orang yang cari perhatian alias caper. Carl Sandbug, penulis dan editor yang memenangkan tiga penghargaan Pulitzer, serta penulis biografi Abraham Lincoln,  mengingatkan, “Waktu adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan Anda. Anda seoranglah yang menentukan bagaimana itu akan Anda habiskan. Hati-hatilah jangan sampai orang lain menghabiskan waktu Anda.” “Waktu adalah kehidupan. Sia-siakan waktu Anda, dan Anda menyia-nyiakan kehidupan, atau hargailah waktu dan Anda menghargai kehidupan,” kata Alan Lakein, penulis buku How To Get Control of Your Time and Your Life. “Sia-siakan uang Anda, dan Anda hanya akan kehilangan uang. Namun sia-siakan waktu, Anda akan kehilangan kehidupan,” Michael LeBoeuf, konsultan dan penulis buku-buku bisnis antara lain How to Win A Lot More Business in a Lot Less Time.

Tidak ada komentar: