Waktu
Adalah Kehidupan
Seorang
lelaki menonton suatu pertandingan tenis. Ia mendapat duduk yang sangat tak
nyaman karena telat membeli tiket pertandingan besar pada hari itu. Begitu
pertandingan mulai, dia melihat satu
tempat duduk yang masih kosong, yang lebih baik posisinya. Ia beranjak ke
tempat itu dan bertanya kepada seorang lelaki yang duduk di sebelah tempat
duduk kosong itu, yang nampaknya juga sendiri,” Tempat ini kosong ?” Lelaki yang
duduk sendiri itu menjawab singkat, “Ya, silahkan kalau mau duduk.” “Anda
sendiri juga?”, tanya lelaki yang girang karena mendapat tempat duduk nyaman.
Si lelaki sendiri menjawab, “Seharusnya saya bersama isteri saya yang
meninggal. Ini pertandingan pertama yang tidak kami saksikan bersama setelah
bertahun-tahun.” Lelaki pertama merespons, “Ooh, sedih juga ya. Tetapi apa
nggak ada saudara atau kerabat lain yang bisa Anda ajak nonton?”. Si lelaki
kedua menjawab cepat, sembari matanya tak lekang dari lapangan, “Nggak ada.
Semuanya sedang menghadiri pemakaman .”
Kisah
unik tersebut adalah kisah kesalahan penempatan prioritas, padahal prioritas
adalah salah satu kunci utama keberhasilan mengarungi waktu. Kepandaian memilih
prioritas adalah suatu seni, sebagaimana dikatakan oleh William James, seorang
filsuf dan psikolog Amerika abad 19, “Seni menjadi bijaksana adalah seni
mengetahui apa-apa yang harus diabaikan.” Tak terhingga contoh-contoh dalam
keseharian kita, betapa junk mail, junk sms dan pelbagai keriuhan dalam social
media siap mengganggu kita. Beragam permintaan chatting dan ajakan untuk berkomunikasi ataupun godaan
untuk memperhatikan sesuatu topik, bisa membuat kita terhanyut melakukan
hal-hal yang sama sekali tak genting dan tak penting.
Banyak
pihak di dunia ini yang dalam bahasa gaul disebut sebagai orang-orang yang cari
perhatian alias caper. Carl Sandbug, penulis dan editor yang memenangkan tiga
penghargaan Pulitzer, serta penulis biografi Abraham Lincoln, mengingatkan, “Waktu adalah hal yang paling
berharga dalam kehidupan Anda. Anda seoranglah yang menentukan bagaimana itu
akan Anda habiskan. Hati-hatilah jangan sampai orang lain menghabiskan waktu
Anda.” “Waktu adalah kehidupan. Sia-siakan waktu Anda, dan Anda menyia-nyiakan
kehidupan, atau hargailah waktu dan Anda menghargai kehidupan,” kata Alan
Lakein, penulis buku How To Get Control of Your Time and Your Life. “Sia-siakan
uang Anda, dan Anda hanya akan kehilangan uang. Namun sia-siakan waktu, Anda
akan kehilangan kehidupan,” Michael LeBoeuf, konsultan dan penulis buku-buku
bisnis antara lain How to Win A Lot More Business in a Lot Less Time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar