Sabtu, 24 November 2012

Manusia dan Kegelisahan




Tugas Softskill III


 Manusia dan Kegelisahan :
·        Pengertian kegelisahan
·        Sebab-sebab orang gelisah
·        Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
·        Keterasingan
·        Kesepian
·        Ketidakpastian
·        Usaha-usaha mengatasi ketidakpastian


Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti, tidak tentram hatinya. Selau merasa khawatir atau tidak tenang.Kegelisahan hanya dapat diketahui dari tingkah laku orang tersebut.Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalya seperti murung, malas berbicara, dll. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.
Menurut Sigmund Freud ahli psikoanalisa, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencekakannya. Pengalaman ini timbul dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecendrungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
b. Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemsan ini dibagi tiga macam, yaitu :
1. Kecemsan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Phobia atau bentuk ketakutan yang tegang atau irrasional.
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c. Kecemasan moril
Disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat tidak terpuji bahkan menyebabkan manusia merasakan gelisah.

Sebab-sebab orang gelisah adalah :
karena pada hakikatnya manusia takut kehilangan haknya. Hal ini akbat dari suatu ancaman, baik dari dalam maupun dari luar.
Faktor-Faktor Terjadinya Kegelisahan :
1. Keterasingan
Ini berasal dari kata asing yang berarti sendiri, tidak dikenal orang. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau terpisah dari yang lain. Yang menyebabkan ini ialah perilaku yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Kekurangan dari diri seseorang karena ketidak mampuan atau karena membuat masalah. Kesalahan yang dibuat seseorang jugadapat membuat orang itu menjadi gelisah.
2. Kesepian
Ini berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian merasa sunyi atau tidak berteman. Setiap orang pernah marasakan kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
3. Ketidak pastian
Ini berasala dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu. Ini semua adalah akibat dari pikirannya tidak dapat konsentrasi. Atau pikirannya sedang kacau.

Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
 Untuk mangatasi kegelisahan pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri. Dengan kita bersikap tenang sehingga segala masalah dapat kita atasi. Atau dengan kita mengintrospeksi diri sendiri. Apa bila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya. Dan yang terakhir seiring berjalannya waktu kita dapat mencoba memperkecil mengurangiu keburukan akibat timbulnya kecemasan.Untuk mengatasi yang paling ampuh adalah kita pasrahkan nasib kita kepada Tuhan YME dan kita harus percaya bahwa Tuhanlah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Pengampun.


Keterasingan
     Keterasingan dapat memiliki makna sebagai perasaan tersingkir, terbuang, tidak tipedulikan, tidak dihargai dan semacamnya.
     Terasing atau keterasingan juga dapat diartikan sebagai bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
* Faktor intern, yaitu fakor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti perasaan yang selalu merasa    berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
* Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.
     Menurut Townsend, M.C (1998:152) kehidupan terasing merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.
     Sedangkan menurut DEPKES RI (1989: 117) penarikan diri (withdrawal ) merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat sementara atau menetap.
     Menurut Carpenito kehidupan terasing merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak .
            Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E kehidupan terasing merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain

Kesepian
     Kesepian merupakan perasaan sepi, sunyi, atau lengang. Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian, sebab kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau cepatnya rasa sepi itu tergantung pada mental orang dan kasus penyebabnya.
     Kesepian adalah gejala kejiwaan yang telah menerpa jiwa manusia. Semua itu terjadi karena sebagian besar manusia tidak menyadari dan mengerti bagaimana menata hidup kearah yang lebih baik. Ada ketidakseimbangan value yang terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya saja manusia seringkali lebih memperhatikan penampilan fisik. Mereka seringkali lupa bahwa pikiran dan jiwanya juga perlu perawatan yang terus-menerus dan intensive.
     Oleh karena itulah, tidak sedikit psikolog dan sosiolog yang mengemukakan bahwa, problem mendasar masyarakat modern adalah frustasi, krisis eksistensi, alienasi, nihilisme, depresi dan hampa makna. Hampa makna- ditandai ketika seseorang merasa terasing dengan diri sendiri, lingkungan sosial, dan dunia kerja. Sementara itu, di sisi lain mereka telah kehilangan visi dan misi hidupnya. Mereka menjalani hidup yang membosankan, tanpa gairah, kesepian dan persoalan kecemasan yang hampir melanda mereka setiap saat.
     Kesepian yang kita rasakan datang karena kita merasa ada yang hilang dari diri kita, kita merasa ditinggalkan, merasa selalu sendiri, dan kita cenderung canggung untuk menemukan kebahagiaan hidup.
     Perasaan kesepian adalah sebuah fenomena universal yang dapat terjadi pada setiap individu dalam ras manapun, usia berapapun, dan sepanjang kehidupan sejarah manusia. Orang-orang kota yang hidupnya dikelilingi segala fasilitas ternyata ditemukan memiliki rasa kesepian ini. Pada masyarakat urban (perkotaan) yang impersonal lebih mudah ditemukan sebuah kondisi perasaan sepi atau sendiri, dimana individu meneui individu lain tidak sebagai dirinya sendiri, melainkan sebagai bentukan dari tugas-tugas atau kewajiban dalam masyarakat saja.

Ketidakpastian
     Ketidakpastian merupakan sesuatu yang tidak pasti, tidak menentu, serta tidak dapat ditentukan. Ketidakpastian itu sudah pasti bersifat tidak pasti, atau dapat dikatakan tidak jelas dan tidak menentu. Ketidakpastian itu timbul akibat pikiran yang tidak konsentrasi, dan ketidakkonsentrasian itu timbul akibat berbagai macam sebab, salah satunya adalah kacaunya pikiran.
Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
     Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat mengatasi keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat diatasi. Bila hal itu terjadi, mungkin jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke pisikolog.

Tidak ada komentar: