Senin, 14 Januari 2013

Manusia dan Keindahan




Tugas IBD II
Softskill


I.               Manusia dan Keindahan :
- Keindahan
- Renungan
- Keserasian




Keindahan

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. 


Renungan 
Hidup adalah keindahan tak terkata. Sepanjang kita masih hidup, hidup masih indah adanya. Oleh sebab itu dengan susah-payah hidup itu dipertahankan dengan segala cara. Berbagai upaya dilakukan demi menjaga hidup tetap ada. Jika sakit dan ajal menjelang tiba, maka dicarilah obat pencegahnya.
Manusia memiliki kebebasan tanpa batas untuk menikmati dunia. Dunia begitu memesona manusia secara sempurna. Suka dan duka adalah hanya sebagai pewarna ragam pesona. Silih berganti suka dan duka mengisi hidup manusia. Namun senyatanya tetap saja bahagia lebih banyak menghampirinya. Duka hanya sebagai selingan untuk hadirnya suka.
Namun kehidupan manusia adalah paradoks paling menyengsarakan manusia. Ketika hidup mendekati maut tanpa kita rasa, di situlah titik pertanyaan tentang arti hidup mengemuka. Masa hidup manusia yang begitu pendek menimbulkan tanya, derita, dan bahkan asa. Keindahan dunia begitu membuat manusia terlena. Hingga rentang usia seratus tahun pun tak akan terasa lama.
Demi memuasi diri agar harapan indah tetap terjaga, maka manusia mereka-reka tentang hidup yang kedua. Manusia berharap hidup setelah mati raga. Atau mentasbihkan ‘jiwa’ sebagai esensi abadi tak pernah mati, kekal, abadi selamanya.
Dengan memahami keabadian jiwa itu manusia sedikit berkurang rasa takutnya, asa tetap terentang tanpa jeda. Ada harapan yang diciptakan sendiri tentang kehidupan setelah hidup di dunia - yang dinamai here after, akhirat, akhir dari perjalanan manusia. 
  Keserasian 
Kehidupan serasi, selaras, dan seimbang akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila antara kita bersikap dan berprilaku sesuai dengan kodrat, harkat, dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Keserasian merupakan kondisi yang menggambarkan terpadunya unsure-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama. Seperti kita ketahui, alam semesta terdiri atas makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Keserasian merupakan gambaran suasana yang tertib, teratur, aman, damai, dan tentram lahir batin. Baik dalam kehidupan secara individu, keluarga, masyarakat, maupun berbangsa dan bernegara. Keserasian terwujud apabila masing-masing individu dan lembaga-lembaga masyarakat menyadari serta melaksanakan tugas, fungsi, hak, dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Baik serasi dalam beragama, berkebudayaan dan sebagainya
Keseimbangan antara hak dan kewajiban wajib kita jaga terutama di bidang hukum agar tercipta ketertiban dan keamanan dalam kehidupan. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 27 UUD 1945 bahwa segala warga Negara berkedudukan sama dalam hukum dan pemerintahan. Dengan demikian, membina keserasian dalam hidup hendaknya kita artikan dengan tidak mengabaikan hukum, serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan jalan mematuhi segala ketentuan yang berlaku.














Tidak ada komentar: