Tugas
IBD II
Softskill
II. Manusia dan Penderitaan :
-
Pengertian penderitaan
-
Siksaan
-
Kekalutan mental
-
Penderitaan dan perjuangan
-
Penderitaan, media masa, dan seniman
-
Penderitaan dan sebab-sebabnya
-
Pengaruh penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko"
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit
demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia
waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya
penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.
Pengertian Siksaan
Arti
siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat
psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka
terbayang pada ingatan kita tentang neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan
dalam kitab suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al –
Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang
siksaan ini.
Dalam Al – Quran surat – surat lain banyak berisi
jenis ancaman dan siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, makan riba,
dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Namun
siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibicarakan
oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita
sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita,
siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan
sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang
pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan
baik langsung ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan
beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.
Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya
terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa
dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah
sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil
jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Kekalutan Mental
Kekalutan mental memiliki arti dimana seorang
individu merasakan ketakutan yang berlebihan atau bisa dibilang phobia. Hal ini
bisa disebabkan karena trauma yang mendalam atau sugesti yang berlebihan dari
diri kita masing-masing.
Mental seorang manusia itu sebagian besar diciptakan dari pikiran manusia itu sendiri. Jadi apabila kita memiliki ketakutan yang berlebihan pada sesuatu maka hal itu akan terbawa dampaknya pada mental kita. Sehingga menyebabkan ketakutan mental. Selain itu ketakutan mental juga bisa disebabkan karena kita mengalami trauma, dimana trauma tersebut sangat berpengaruh besar pada hidup kita. Sehingga rasa takut pada diri kita sulit untuk dihilangkan dan mengakibatkan ketakutan mental.
Maka dari itu ketakutan mental kebanyakan disebabkan oleh diri kita sendiri dan juga orang lain. Akan tetapi hal tersebut bisa dihindari apabila kita memiliki keberanian yang lebih besar dari rasa takut kita. Jangan lemah dan jangan mau kalah terhadap ketakutan pada diri kita sendiri.
Mental seorang manusia itu sebagian besar diciptakan dari pikiran manusia itu sendiri. Jadi apabila kita memiliki ketakutan yang berlebihan pada sesuatu maka hal itu akan terbawa dampaknya pada mental kita. Sehingga menyebabkan ketakutan mental. Selain itu ketakutan mental juga bisa disebabkan karena kita mengalami trauma, dimana trauma tersebut sangat berpengaruh besar pada hidup kita. Sehingga rasa takut pada diri kita sulit untuk dihilangkan dan mengakibatkan ketakutan mental.
Maka dari itu ketakutan mental kebanyakan disebabkan oleh diri kita sendiri dan juga orang lain. Akan tetapi hal tersebut bisa dihindari apabila kita memiliki keberanian yang lebih besar dari rasa takut kita. Jangan lemah dan jangan mau kalah terhadap ketakutan pada diri kita sendiri.
Gejala Seseorang Ketakutan Mental
Gejala-gejala permulaan
pada orang yang mengalami ketakutan mental adalah sebagai berikut ;
- Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
- Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
·
Kekalutan
mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang
ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam
orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan
sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut
menyelesaikan konflik atau masalahnya. Berikut sebab-sebabnya:
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
Setiap manusia yang ada
di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang
ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu
semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya
itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang
dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kreatif, baik bagi penderitanya maupun
bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia
hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan
penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut.
Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya
manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam
lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan
supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya
berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi
sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin
dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh
orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau
penderitaan orang lain.
Penderitaan,
media masa dan seniman
Bagi
media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat
dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut.
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih
besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di
seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk membuat
berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara seniman
yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni
Mensejahterakan
manusia dan sebagian lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor
nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom
di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas
beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa
sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua
di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira
muda di Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan
demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama
manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca,
penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak yang bernama Arie Hanggara yang mati
akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul Arie Hanggara.
Sumber
: http://sisyfasyfa4.blogspot.com
Penderitaan
dan sebab-sebabnya
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan
kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk
dan takdir, kalau takdir, tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia
maka manusia lain menjadi menderita, misalnya
1. Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap,
disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar
dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri supaya perbuatannya itu dapat
diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan sedangkan pembantu yang telah
menderita itu dipulihkan.
2. Perbuatan buruk orang tua Arie hangar yang
menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas
jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya
perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.
3. Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dilukiskan oleh
seniman Rendra dalam puisiny “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”,
perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita
tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah
satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkonsumsikannya kepada
masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan
buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia.
Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu baru muncul
setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya :
1. Musibah Banjir dan tanah longsor di Lampung selatan muda bermula
dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan
gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi
korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan
harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah ABRI
bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
2. Perbuatan lalai, mungkin kurang control terhadap
tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan “Union cardibe” di
India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi daerah
sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan
mengalami cacaat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai dari
pekerjaan atau pimpinan peusahaan itu ia bertanggung jawab untuk memulihkan
penderitaan manusia disitu.
B. Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / Azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / Azab Tuhan. Namu n kesabaran, Tawakkal, dan Optimisme
dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh
kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan berikut ini :
1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya, ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa.
Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata datinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan akhinya
memperoleh gelar Doktor di Universitas DSarbone Perancis Dia adalah
Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan
sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit,
sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan
pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya
tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah siksa hidup
kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang
lemah, sepeti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit
Nabi Ayub yang cukup lama.
3.
Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti disebutkan dalam Al-Qur’an adalah
azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah
raja mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fi’aun bersama bla tentaranya
mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyeberang laut merah, laut itu
terbelah dan nabi Musa serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir’aun dan
tentaranya berada tepat di tengah belahan laut merah itu, seketika itu juga
laut merah itu tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.
Pengaruh
Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu
tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila
sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para
pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih
sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Sumber : http://windyku.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar