Minggu, 28 Desember 2014

Pengaruh Kelas dan Status Sosial terhadap Perilaku Konsumen

Pengaruh Kelas dan Status Sosial terhadap Perilaku Konsumen


1.      Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.

2.       Definisi Status Sosial

Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.

PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL

Pemangsaan Pasar (Market Segmentation)
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah pemangsaan pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogen dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka. Kelas social dirasakan sebagai konsep yang berguna untuk pemangsaan pasar didalam kerja pelopor.

 Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1.              Identifikasi pemakaian kelas social dari produk.
2.              Perbandingan variabel kelas social untuk pemangsaan dengan variabel lain.
3.              Deskripsi karakteristik kelas social yang di identifikasi didalam target pasar.
4.             Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran
            yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas social.

Pangsa pasar kelas sosial dapat dideskripsikan dengan 2 jenis variabel:
  1. Informasi profil umum
  2. Informasi spesifik produk


 Pengenalan Kebutuhan Dan Kriteria Evaluasi
Adapun kriteria untuk mengevaluasi produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yaitu:

a.       Busana
Jenis, kualitas dan gaya busana yang dikenalkan seseorang erat berhubungan dengan kelas sosial orang bersangkutan, seperti dideskripsikan dengan gamblang didalam konsumen. Minat besar akan mode biasanya didapatkan di dalam kelas sosial atas, walaupun minat yang tinggi mungkin didapatkan di antara semua kelas sosial. Busana berfungsi juga sebagaisimbol perbedaan kelas karena visibilitasnya yang tinggi. Ketika remaja putri minta mendeskripsikan karakteristik gadis yang popular, maka respon yang paling kerap di berikan adalah “berbusana baik” yaitu dihubungkan dengan karakteristik kelas sosial.

b.      Perabotan Rumah
Kriteria yang digunakan oleh keluarga untuk melengkapi sebuah rumah dengan perabot berhubungan erat dengan kelas sosial. Laumann dan House mengamati secara cermat isi dan karakteristik dari sebuah ruang duduk, Responden modern umumnya bersikap mobile ke atas, didalam generasi ini mereka kerap merupakan orang kaya baru. Orang kaya tersebut mungkin mempunyai kebutuhan kuat untuk mengabsahkan status yang baru mereka dapatkan. Namun, mereka mungkin belum diterima secara sosial oleh kelas atas tradisional, maka berpaling pada konsumsi yang mencolok atau pamer produk yang merupakan simbol dari kedudukan mereka.

c.       Waktu Senggang
Pemakaian terbanyak dari fasilitas waktu senggang komersial dan fasilitas publik yaitu kelas menengah, karena kelas atas kerap mempunyai fasilitas mereka sendiri dan kelas bawah kerap tidak mampu menggunakan atau tidak mempunyai kecendrungan untuk berpartisipasi di dalamnya. Kepala eksekutip perusahaan besar mungkin mempunyai sedikit waktu untuk kegiatan senggang karena jam kerja mereka yang panjang. Namun kebanyakan manajer senior menikmati pengajaran waktu senggang secara harian. Banyak yang mengambil bagian dalam olah raga rekreasi, yang lain melukis, bermain alat musik, memotret alam, dan keluarga dan lain-lain.

d.      Kartu Kredit
Penerimaan dan pemakaian kartu kredit tampaknya berhubungan hingga jangkauan tertentu dengan kelas sosial . slocum dan Mathews menyimpulkan bahwa kelas bawah lebih suka menggunakan kartu kredit untuk barang tahan lamadan barang keperluan (perkakas, perabot dan busana).berlawanan dengan kelas menengah, yang menggunakanya untuk hal-hal yang mewah ( perjalanan, barang dan restoran).



Proses Pencarian
Jumlah dan jenis pencarian yang dijalankan oleh individu bervariasi menurut kelas sosial terendah, mempunyai sumber informasi terbatas, dan mereka kurang beruntung dalam menyaring kesalahan informasi dan kecurangan didalam masyarakat urban yang kompleks. Untuk mengimbanginya, konsumen kelas pekerja kerap mengandalakn kerabat atau teman dekat untuk informasi mengenai kepuasan konsumsi. Konsumen kelas menengah lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif terlibat dalam pencarian exsternal dari media tersebut. Semakin tinggi tingkat sosial, semakin besar akses kedalam informasi media.

Bahan Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka. Didalam seperangkat exsperimen, kelas sosial responden lebih dahulu diukur sebelum mereka diminta untuk membuat rekaman, fabel, selama 40 detik. Perekaman singkat ini diputar untuk kelompok y7yang terdidri dari 15-30 mahasiswa perguruan tinggi daerah yang berfungsi sebagai hakim. Penilaian rata-rata nilai sosial oleh hakim-hakim ini berkorelasi 0,80 dengan kelas sosial para pembicara. Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac menggunakan kata-kata yang lebih panjang,, eufemisme yang lebih sedikit dan lebih banyak bahasa abstrak.iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.

Proses Pembelian
Status sosial mempengaruhi di mana dan bagaimana orang merasa mereka harus berbelanja.Orang dengan status rendah memiliki tempat lokal yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan dan kreditt yang mudah acap kali di dalam lingkungan tempat tinggal. Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan kemampuan mereka dalam berbelanja.Mereka akan bertualang ke tempat – tempat baru untuk berbelanja dan akan menelajahi sebuah toko untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.Toko yang memberikan potongan harga secara tradisional menarik bagi kelas menengah karena mereka cermat dan berpikiran ekonomis dalam pembelian mereka.Pada tahun – tahun awal,toko yang memberikan potongan harga kerap tidak menjual mereka bergengsi atau merk desainer,,tetapi karena pendapatan kelas menengah bertambah dan pengaruh informasi meluas.

Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang. Nilai – nilai yang di tetapkan dalam satu dri dua cara.Satu metode menggu nakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkanprestise orang – orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata –rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.

Metode Pengukuran dan Pendiskripsian Kelas Sosial
Adapun metode penelitian kelas sosial berdasarkan pendekatan objektif.melibatkan variabel kuantitatif dari ukuran status sosio ekonomi seperti pekerjaan, pendidikan dan pendapatan.

Pekerjaan
Ketika orang – orang asing bertemu, pertanyaan yang kerap di ajukan yaitu”apa pekerjaan anda?”Pertanyaan ini memberi petunjuk yang baik mengenai kelas sosial individu yang bersangkutan. Metode reputasi (reputational method)melibatkan pengajuan pertanyaan pada orang orang untuk menentukan peringkat sosial atau prestise orang lain.Metode reputasi di kembangkan oleh Lloyd Warner(di kutip oleh Shiffman & Kanuk,2006),,seorang pelopor dalam studi kelas sosial di AS.Karya ini di perluas Burleigh Gardner dan rekan – rekannya di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead. Studi – studi ini juga mencakupi asosiasi atau ukuran sosiometrik yang menghitung jumlah dan sifat kontak pribadi dari orang yang di dalam hubungan mereka yang informal.Studi ini juga di sebut studi partispasi evaluatif karena para peneliti tidak hanya menggunakan data yang mereka kumpulkan dari responden,tetapi juga observasi pribadi para peneliti yang di peroleh dengan tinggal di dalam komunitas bersangkutan dan dari partispasi di dalm jaringan informal dan organisasi formal komunitas yang bersangkutan.

Indeks Variable Tunggal Untuk Mengukur Kelas Sosial
Pekerjaan di gunakan di dalam penelitian konsumen dengan meminta responden menuliskan pekeraan mereka yang ektrak,yang belakangan dapat di beri kode secara numeris menurut kelas sosialnya atau nilai statusnya. Nilai  nilai ini di tetapkan satu dari dua cara.Satu metode menggunakan survei terhadap orang yang di minta untuk memeringkat prestise orang – orang dalam berbagai pekeraan atau memeringkat pekerjaan itu sendiri. Metode kedua menggunakan ukuran objektif seperti pemeringkat tingkat pendidikan ratta – rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.

Indeks Item Ganda
Indeks ganda menghubungkan beberapa indikator kelas sosial ke dalam sattu indeks yang memberikan ukuran status sosial yang lebih kaya.Dengan menggunakan skor status pekerjaan Nam dan Powers,suatu skor tambahan yang di tambahkan baik untuk kategori pendidikan maupun tingkat pendapatan responden. Skor ini di dasarkan pada data sensus dan dapat di perbaharui untik merefleksikan kenaikan inflasi pada pendapatan. Ketiga skor (pekerjaan, pendidikan, pendapatan) kemudian di ringkas dan di bagi dengan angka 3 untuk memberikan skor SES item ganda.Ini memberikan skor kelas sosial yang numeris yang mudah di gunakan yang kemudian dapat di hubungkan dengan pembelian produk ,prefferensi merk,pengelolaan media,atau variabel lain yang menarik untuk peneliti pemasaran.

Sumber : http://muslimah2792.blogspot.com dan Google.co.id

Tidak ada komentar: